Publish
Your dream !. Dengan mempublikasikan tujuan
hidup Anda, atau minimal menuliskannya, Anda akan lebih bertanggung jawab untuk
mencapainya. Karena tanggung jawab terhadap tujuan adalah faktor terpenting.
Jangan Menuliskan tujuan hidup diatas batu. Dengan kata lain, menulis tujuan
hidup bukan berarti Anda tak dapat lagi mengubahnya. Sesuaikan dengan kebutuhan
dan tantangan hidup Anda. Jadilah fleksibel seperti pohon bambu yang tetap
tenang ditengah badai angin. Bukan seperti angkuhnya pohon oak yang melawan
badai angin dan akhirnya tumbang.
Manusia
adalah makhluk yang senantiasa berusaha mencapai tujuan. Tanpa tujuan,
hidup terasa hampa atau kosong. Ambil contoh orang-orang yang telah pensiun.
Jika tujuan hidup mereka sudah kurang jelas, mereka akan rentan terkena
penyakit. Dan tanpa diminta-minta mereka akan meninggalkan dunia ini. Banyak
juga yang menetapkan tujuan namun tidak spesifik. Sehingga, manakala terjadi
benturan rencana di depan, ia akan kelabakan. Karena bisa saja tercapainya
tujuan yang satu akan menggugurkan tujuan yang lain. Katakanlah kita ingin
melanjutkan studi, pada saat yang sama, kita juga ingin berkeluarga.
Itulah mengapa Anda harus merinci tujuan hidup Anda.
Tentukan
batas waktu mencapai tujuan agar Anda dapat mengukur sudah sejauh mana Anda
melangkah/menyelesaikan sub tujuan. Penulis akan membaginya ke dalam tujuan
jangka pendek, menengah dan panjang. Tujuan jangka pendek memberi kontribusi
pada tujuan jangka menengah. Pun, tujuan jangka menengah memberi kontribusi
pada tujuan jangka panjang. Jadi, hargailah sekecil apapun pencapaian Anda.
Tujuan jangka pendek seperti jadwal aktivitas harian kadangkala mengalami
benturan dalam waktu yang bersamaan. Saran dari pakar manajemen waktu, Alan
Lakein yaitu tentukan dahulu mana aktivitas yang wajib kita lakukan (prioritas
A), lalu aktivitas yang penting untuk kita lakukan (prioritas B) dan terakhir
aktivitas yang bermanfaat untuk kita lakukan (prioritas C). Lakukan aktivitas
harian sesuai skala prioritas. Setelah melakukan hal-hal yang wajib dan penting
(prioritas A dan B), barulah Anda, jika masih ada waktu luang, bisa melakukan
hal-hal yang bermanfaat atau tak ada salahnya jika Anda lakukan (prioritas C).
Akhirnya,
sebelum benar-benar menentukan dan menuliskan tujuan hidupnya Anda, pastikan
dulu pandangan hidup, falsafah atau jati dirinya kita yang sebenarnya. Kita
bertanggung jawab atas hidup kita masing-masing. Jika Anda benar, lakukanlah
meski banyak pembunuh mimpi di sekitar. Sahabat, orangtua, teman kerja,
keluarga bahkan guru bisa saja membunuh mimpi Anda. Tapi jika ada saran-saran
yang baik dari mereka, kenapa tidak Anda ambil ? Maukah kita seperti kisah
penumpang taksi di atas ? Jika tidak, kita harus merencanakan tujaun hidup kita
sebaik mungkin. Selebihnya, biarlah Tuhan yang menilai. Karena Tuhan memang
sebaik-baik Penilai.
Semoga
bermanfaat, Wallahu a’lam.
Senarai
Pustaka :
1)
LeBoeuf, Ph.D., Michael. 2010. Working Smart. Jakarta : Tangga Pustaka
2)
Dr. Elfiky, Ibrahim. 2009. Jangan Tunda untuk Sejahtera. Jakarta : Zaman
3)
Hartono Tasir Irwanto, dalam artikel : Pentingnya Menetapkan
Tujuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar